Saya Setara, tapi Cukup Tegas

Dalam upaya untuk meningkatkan kepemimpinan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Erick Thohir menegaskan posisinya tidak hanya sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai pengayom bagi seluruh pegawai. Pernyataan ini disampaikan dalam acara serah terima jabatan yang berlangsung pada hari Kamis (18/9), menandai awal dari tanggung jawab baru yang diembannya.

Dalam kesempatan itu, Erick mengajak seluruh anggota Kemenpora untuk bekerja keras. Dengan kerendahan hati, ia menyatakan bahwa ia akan melanjutkan program dan visi yang telah ditinggalkan oleh pendahulunya, Dito Ariotedjo, dan berharap setiap individu di lembaga tersebut berkontribusi maksimal dalam menjalankan tugas.

“Saya di sini bukan untuk memimpin, tetapi untuk mengayomi,” tegas Erick, menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif. Tujuannya jelas: mengedepankan kerja sama dalam mencapai keberhasilan yang dapat dirasakan oleh seluruh tim.

“Saya berharap semua yang ditinggalkan oleh Pak Dito dapat berjalan sebagaimana mestinya,” lanjutnya, menekankan pentingnya kesinambungan dalam setiap program yang ada. Dengan sikap egaliter tetapi tegas, Erick ingin mendorong setiap pegawai untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan visi kementerian.

Pernyataan Erick mencerminkan gaya kepemimpinannya yang mengedepankan kerja sama. Namun, di balik sikap ramahnya, ia juga menyadari pentingnya disiplin dan ketegasan dalam menjalankan roda organisasi.

Karakter Pemimpin yang Dikenal Tegas di Kalangan Olahraga

Pada kesempatan tersebut, Dito Ariotedjo, pendahulu Erick, menyampaikan pendapatnya tentang karakteristik pemimpin baru Kemenpora. Ia menggambarkan Erick sebagai sosok yang dikenal tegas namun mencintai timnya.

Dito menekankan bahwa kehadirannya di Kemenpora setelah Erick adalah langkah yang tepat karena mereka sudah saling memahami dalam dunia olahraga. “Saya lega karena yang menggantikan saya adalah orang yang sudah berpengalaman di bidang ini,” ungkap Dito, menggambarkan keyakinannya terhadap kepemimpinan Erick.

Menurutnya, meskipun gaya dan pendekatan manajemen mereka mungkin serupa, Erick diharapkan bisa membawa nuansa yang sedikit lebih tegas. “Jadi, kawan-kawan di Kemenpora tidak perlu khawatir,” jelas Dito, memberikan reassure kepada stafnya bahwa perubahan ini akan membawa kemajuan.

Dengan latar belakang yang kuat di industri olahraga, Dito percaya bahwa Erick akan mampu menghadapi tantangan yang ada di Kemenpora. Keyakinan ini bukan tanpa alasan, mengingat pengalaman dan dedikasi Erick yang sudah teruji.

Karakter kepemimpinan Erick yang egaliter tetapi keras dapat menjadi kunci sukses Kemenpora di hari-hari mendatang. Dito berharap bahwa tim Kemenpora dapat terus berinovasi dan berkembang di bawah arahannya.

Pelantikan dan Tanggung Jawab Baru Erick Thohir

Erick Thohir resmi dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga oleh Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (17/9), menggantikan Dito Ariotedjo yang sudah dipecat pada tanggal 8 September 2025. Pelantikan ini menandai awal dari babak baru dalam kepemimpinan kementerian yang berfokus pada pengembangan pemuda dan olahraga di Indonesia.

Pasca pelantikan, Erick mengungkapkan rasa syukurnya dan komitmennya untuk membawa perubahan positif. Ia mengharapkan kehadirannya dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi seluruh pegawai di Kemenpora serta para atlet yang berjuang untuk mencapai prestasi terbaik.

Di samping tugasnya sebagai Menpora, Erick juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI. Keberadaan Erick dalam dua posisi ini menunjukkan betapa pentingnya integrasi antara kepemimpinan di kementerian dan organisasi olahraga. Dalam hal ini, dia berencana untuk melakukan konsultasi dengan FIFA mengenai langkah-langkah yang perlu diambil terkait jabatannya di PSSI.

Meskipun posisinya di PSSI menambah beban tanggung jawab, Erick bertekad untuk memastikan bahwa prioritasku tetap berada pada pengembangan olahraga di Indonesia. Ia berharap untuk menciptakan sinergi antara kedua peran tersebut demi kemajuan olahraga nasional.

Hingga saat ini, belum ada pengumuman resmi dari FIFA mengenai jabatan rangkap Erick. Namun, ia tetap optimis bahwa kolaborasi yang dibangun akan membawa manfaat yang besar bagi perkembangan olahraga di tanah air.

Harapan dan Tantangan dalam Kepemimpinan Kemenpora

Dalam menghadapi tantangan yang ada, Erick Thohir berkomitmen untuk mendorong inovasi dan kolaborasi. Ia menyadari bahwa keberhasilan kementerian tidak hanya ditentukan oleh keputusan yang diambil di level atas, tetapi juga oleh kontribusi dari setiap individu di dalamnya.

Kolaborasi antar berbagai pihak menjadi kunci untuk menghadapi tantangan yang ada di dunia olahraga saat ini. Diharapkan, setiap pegawai Kemenpora dapat berperan aktif dalam merumuskan strategi dan pelaksanaan program yang berdampak positif.

Erick juga berharap agar kementerian dapat mengedepankan program-program yang mendukung pengembangan bakat muda, sehingga muncul atlet-atlet berkualitas ke depan. “Kita harus menciptakan ekosistem yang baik untuk olahraga di Indonesia,” ucapnya, menggarisbawahi pentingnya inisiatif lebih lanjut untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam waktu dekat, Erick berencana untuk melakukan evaluasi terhadap program-program yang telah ada, guna menentukan mana yang perlu ditingkatkan dan mana yang perlu diperbarui. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil selalu relevan dan efektif.

Semua perubahan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Kemenpora sebagai lembaga yang mampu menciptakan prestasi dan inovasi dalam dunia olahraga. Dengan kepemimpinan yang kuat dan visi yang jelas, Erick Thohir bertekad untuk mengantarkan Kemenpora menuju pencapaian yang lebih tinggi.

Related posts